Rabu, 12 Oktober 2011

Nyeri

Nyeri merupakan salah satu gejala yang menunjukkan adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi, dan kejang otot. Contoh penyakit nyeri yang sering dirasakan antara lain : nyeri sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, nyeri karena sakit gigi, dan lain-lain. Obat nyeri adalah obat yang mengurangi nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.

Penyebab Nyeri : 
Rasa nyeri disebabkan oleh rangsangan pada ujung syaraf karena kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan antara lain :
- Trauma, misalnya karena benda tajam, benda tumpul, bahan kimia, dan lain-lain.
- Proses infeksi atau peradangan

Hal yang dapat dilakukan ketika anda terserang rasa nyeri :
- Tetap aktif fokuskan pada pekerjaan anda
- Kompres hangat pada nyeri otot
- Gunakan obat penghilang nyeri
- Bila nyeri berlanjut hubungi dokter

Obat yang dapat anda gunakan ketika terserang rasa nyeri : 
1. Ibuprofen
    a. Kegunaan obat
        Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri haid), sakit gigi, sakit kepala,
        paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegel linu, dan terkilir
    b. Hal yang harus diperhatikan
        - Gunakan obat dengan tepat dosis
        - Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung, asma, dan bronkhopasmus
          atau konsultasikan ke dokter atau apoteker.
        - Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hiperglisemi, metotreksat, urikosurik,
          kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C atau minta petunjuk dokter
    c. Kontra Indikasi
        Obat tidak boleh digunakan pada :
        - Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif
        - Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen
        - Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk tonjolan pada hidung
        - Kehamilan tiga bulan terakhir
    d. Efek samping
        - Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi (sebelit/susah buang air besar),
          nyeri lambung sampai pendarahan
        - Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia
        - Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh bila obat dihentikan
        - Gangguan fungsi hati
        - Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi
        - Anemia kekurangan zat besi
    e. Bentuk sediaan
        Tablet 200 mg
        Tablet 400 mg
    f. Aturan pemakaian
       - Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2-4 kali sehari, diminum setelah makan
       - Anak : 1-2 tahun : 1/4 tablet 200 mg, 3-4 kali sehari
                   3-7 tahun : 1/2 tablet 500 mg, 3-4 kali sehari
                   8-12 tahun : 1 tablet 500 mg, 3-4 kali sehari
                   tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg
2. Asetosal (lihat demam)
3. Parasetamol (lihat demam)
Catatan :
- Ibuprofen memiliki efek terapi antiradang lebih tinggi dibandingkan dengan efek antidemamnya
- Asetosal dan parasetamol efek terapi anti demamnya lebih tinggi dibandingkan efek antinyeri dan
  antiradangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar