Rabu, 12 Oktober 2011

Cacingan

Cacingan adalah penyakit dimana seseorang mempunyai cacing dalam ususnya dan menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Cacingan merupakan masalah kesehatan yang perlu penanganan serius terutama untuk daerah tropis karena cukup banyak penduduk menderita cacingan. Cacingan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, terhambatnya tumbuh kembang anak, kurang gizi dan zat besi yang mengakibatkan anemia.

Gejala-gejala cacingan :
- Mengeluarkan cacing pada saat buang air besar atau muntah
- Badan kurus dan perut buncit
- Kehilangan nafsu makan, lebas, pusing, nyeri kepala, gelisah dan sukar tidur
- Gatal-gatal disekitar dubur terutama malam hari (cacing kremi )
- Pada jenis cacing yang menghisap darh (cacing pita, cacing tambang, cacing cambuk) dapat terjadi anemia

Gejala spesifik untuk tiap jenis cacing adalah : 
- Gejala penderita cacing kremi (Oxyuris/Entrobius vermicularis) adalah rasa gatal sekitar anus terutama 
   malam hari, gelisah dan sukar tidur.
- Gejala penderita cacing gelang (Askariasis) adalah gangguan lambung kejang perut diselingi diare, 
   kehilangan berat badan dan demam
- Gejala penderita cacing tambang (Nekatoriasis/Ankilostomiasis) adalah gangguan saluran cerna (mual, 
  muntah, diare dan nyeri ulu hati), pusing nyeri kepala, lemah dan lelah, anemia, gatal di daerah masuknya  
  cacing

Penyebab cacingan : 
Cacing penyebab penyakit pada manusia terdiri dari : 
- Cacing gelang (Askaris lumbriocoides)
- Cacing cambuk (Tricularis sp)
- Cacing kremi (Entrobius vermicularia)
- Cacing tambang (Nekatoria dan ankilostomia)
- Cacing pita (Taenia sp)
- Trematoda

Cacing masuk tubuh manusia dengan berbagai cara. Telur cacing gelang tertelan sewaktu makan makanan yang terkontaminasi oleh kotoran. Sedangkan larva cacing tambang hidup di tanah dan masuk lewat kulit yang menyebabkan infeksi. Cacing pita dan termatoda sebagian besar siklus hidupnya berada pada binatang dan masuk tubuh manusia karena makan daging/ikan mentah atau setengah matang. Di Indonesia masalah cacing yang paling sering ditemukan adalah cacing gelang dan cacing kremi. Cacing kremi bertelur di sekitar dubur. Telur-telur ini terbawa oleh jari-jari bila penderita menggaruk, kemudian bila tidak dicuci kedua tangan tersebut maka bisa menular ke orang lain.

Penyebab cacingan juga biasanya karena makanan, minuman dan lingkungan yang tidak bersih. Pada umumnya yang terjangkit cacingan adalah anak-anak. Penularan umumnya terjadi melalui makanan dan melalui kulit.

Hal yang dapat dilakukan jika anda atau anak anda terkena cacingan :
1. Menjaga kebersihan diri dengan memotong kuku, menggunakan sabun pada waktu mencuci tangan 
    sebelum makan, setelah buang air besar dan pada waktu mandi
2. Menghindari makanan yang telah dihinggapi lalat dan cuci bersih bahan makanan untuk menghindari
    telur cacing yang mungkin ada serta biasakan memasak makanan dan minuman
3. Menggunakan karbol di tempat mandi
4. Menggunakan alas kaki untuk menghindari sentuhan langsung dengan tanah saat bekerj di halaman, 
    perkebunan, pertanian, pertambangan dll.


Obat yang dapat digunakan jika anda atau anak anda terkena cacingan : 
1. Pirantel Pamoat
    a. Kegunaan Obat
        Pengobatan askariasis, oksiuriasis, ankilostomiasis dan nekatoriasis.
    b. Hal yang harus diperhatikan
        Aturan pakai harus dibaca dan dipatuhi
    c. Kontra Indikasi
       • Penderita gangguan fungsi hati
       • Anak di bawah umur 2 tahun
       • Ibu hamil
   d. Efek Samping
       • Nafsu makan hilang (anoreksia), mual, muntah, diare, kram lambung, meningkatkan SGOT, sakit
         kepala, pusing, mengantuk, ruam kulit
   e. Bentuk sediaan
       • Tablet 125 mg
       • Tablet 250 mg
   f. Aturan pemakaian
      • Tablet 125 mg
         - 1 – 5 tahun : 1 tablet
         - 5 – 9 tahun : 2 tablet
         - 10 – 15 tahun : 3 tablet
         - diatas 15 tahun dan dewasa : 4 tablet
      • Tablet 250 mg
        - 1 – 5 tahun : ½ tablet
        - 5 – 9 tahun : 1 tablet
        - 10 – 15 tahun : 1½ tablet
        - diatas 15 tahun dan dewasa : 2 tablet
2. Mebendazol
a. Kegunaan Obat
• Pengobatan askariasis, trikuriasis, enterobiasis, ankilostomiasis,
nekatoriasis dan infeksi campuran.
b. Hal yang harus diperhatikan
• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita diabet
dan ibu menyusui.
• Penggunaan jangka panjang dengan dosis besar dapat
menimbulkan penurunan sel darah putih (neutropenia) kembali
normal bila obat dihentikan.
c. Kontra Indikasi
Anak balita dan ibu hamil akan mengakibatkan pembentukan sel
yang tidak normal (teratogenik)
d. Efek Samping
Nyeri pada lambung, diare
e. Bentuk Sediaan
Tablet 100 mg
f. Aturan pemakaian
• Untuk cacing kremi, 1 tablet sehari
• Untuk cacing cambuk, 1 tablet setiap pagi dan 1 tablet setiap
malam selama 3 hari berturut-turut.
• Untuk cacing gelang, 1 tablet setiap pagi dan 1 tablet setiap
malam selama 3 hari berturut-turut.
3. Piperazin
a. Kegunaan Obat
Pengobatan askariasis, oksiuriasis atau enterobiasis
b. Hal yang harus diperhatikan
• aturan pakai harus dibaca dan dipatuhi
c. Kontraindikasi
• Penderita epilepsi
• Alergi terhadap piperasin
• Gangguan fungsi hati atau ginjal
d. Efek Samping
• Mual, muntah, gangguan pada fokus mata, dermatitis, diare dan
reaksi alergi.
e. Bentuk Sediaan
• Sirup piperazin sitrat 1 g/5 ml (kemasan sirup 15 ml)
• Sirup piperazin heksahidrat 1 g/5 ml (kemasan sirup 15 ml)
f. Aturan pemakaian untuk :
• Askariasis (cacing gelang)
Dosis tunggal :
- bayi : 2,5 ml
- 1 – 2 tahun : 5 ml
- 3 – 5 tahun : 10 ml
- diatas 6 tahun dan dewasa : 15 ml
Diminum selama 2 hari berturut-turut.
• Oksiurasis
Diminum setelah makan, selama 4 hari berturut-turut.
- Bayi : 1 kali sehari, 2,5 ml
- 1 – 2 tahun : 2 kali sehari, 2 – 5 ml
- 3 – 5 tahun : 2 kali sehari, 5 ml
- Diatas 6 tahun dan dewasa : 3 kali sehari, 5 ml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar