Minggu, 23 September 2012

STERILISASI

Definisi Sterilisasi
       Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan, mematikan atau menghancurkan semua bentuk mikrooraganisme  hidup baik yang patogen atau tidak, baik dalam bentuk vegetatif maupun tidak vegetatif (spora) dari suatu obyek atau bahan. Pada umumnya suatu proses yang dapat menghancurkan zat hidup juga mampu meyebabkan beberapa kerusakan pada obyek saat disterilkan. Dengan alasan inilah maka kadang-kadang diperlukan energi minimum, misalnya dalam bentuk panas, untuk memperkecil kerusakan bahan, tetapi dalam jumlah yang cukup menjamin bahwa semua bentuk mikroorganisme telah dihancurkan dalam obyek atau bahan tersebut.

Metode-Metode Sterilisasi
       Pada umumnya dikenal 5 macam cara sterilisasi untuk produk-produk sediaan faramasi, yaitu :
1. Sterilisasi Uap
Gambar 1. Simple Autoclave
        Penanganan dilakukan dengan uap jenuh air bertekanan tinggi dalam sterilisator uap yang disebut autoklaf pada daerah suhu 110-140C. Di dalam farmakope ditetapkan untuk media atau peraksi adalah selama 15 menit pada suhu 121 C keculi dinyatakan lain.
2. Sterilisasi Panas Kering
        Proses tersebut dilakukan dengan udara yang dipanaskan dalam sterilisator udara panas pada daerah suhu 160-200 C. Waktu sterilisasi (waktu kerja) yang bergantung dari suhu dapat diperoleh dari sebuah diagram atau untuk suhu tertentu, misalnya 180 C dalam waktu 15-30 menit.
3. Sterilisasi Gas
       Pilihan sterilisasi gas sering dilakukan jika bahan yang akan disterilkan tidak tahan terhadap suhu tinggi pada proses sterilisasi uap atau panas kering. Bahan aktif yang sering digunakan adalah etilen oksida. Keburukan dari bahan aktif ini antara lain sifatnya yang sangat mudah terbakar, walaupun sudah dicampur dengan gas inert yang sesuai, bersifat mutagenik, dan kemungkinan adanya residu toksik di dalam bahan yang disterilkan, terutama mengandung ion klorida. Proses sterilisasi pada umumnya berlangsung di dalam bejana yang didesain sama seperti pada autoclave, tetapi dengan tambahan bagian khusus yang hanya terdapat pada alat sterilisasi yang menggunakan gas.
4. Sterilisasi dengan radiasi pengionan
       Untuk alat kesehatan yang tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan kekhawatiran tentang kemanan etilen oksid mengakibatkan peningkatan penggunaan sterilisasi radiasi. Tetapi cara ini juga dapat digunakan pada bahan obat dan bentuk sediaan akhir. Keunggulan sterilisasi radiasi meliputi : reaktifitas kimia rendah, residu rendah yang dapat diukur, dan kenyataan yang membuktikan bahwa variable yang dikendalikan lebih sedikit. Teknik sterilisasi dengan radiasi hanya menimbulkan kenaikan suhu, tetapi tidak mempengaruhi kualitas dan jenis plastik atau kaca tertentu. Ada dua jenis radiasi ion yang digunakan yakni disintegrasi radioaktif dari radioisotop (radiasi Gamma) dan radiasi berkas elektron.
5. Sterilisasi dengan Penyaringan
       Sterilisasi dengan penyaringan digunakan untuk larutan yang menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba, hingga mikroba yang dikandung dapat dipisahkan secara fisika. Perangkat penyaring pada umumnya terdiri dari suatu matriks berpori tertutup kedap dirangkai pada wadah yang tidak permeable.
       Efektifitas dari penyaring media atau substrat tergantung dari ukuran pori bahan dan dapat tergantung pada daya absorbsi bakteri pada atau di dalam matriks penyaring atau tergantung pada mekanisme pengayakan. Penyaring untuk tujuan sterilisasi umumnya dilaksanakan menggunakan rakitan yang memiliki membran dengan porositas minimal 0,2 mikron atau kurang, berdasarkan pada pembanding yang telah divalidari untuk kurang dari 10 pangkat 7 suspensi pseudomonas dimana tiap cm persegi dari luas permukaan penyaring.
6. Metode Aseptik
       Bahan-bahan obat yang tidak tahan panas (termolabil) tidak mngkin dilakukan sterilisasi dengan metode pemanasan, bahan-bahan metode ini memerlukan pengolahan pada kondisi yang tidak memerlukan pemanasan an pada daerah yang miskin kuman.
       Pembuatan sediaan obat secara metode aseptik diartikan, bahwa bahan obat dan bahan pembantu yang diperlukan sedapat mungkin harus disterilkan terlebih dahulu dan diperacikannya dilakukan dengan alat-alat yang telah disterilkan. Keseluruhan proses tersebut harus dialkukan pada ruangan yang miskin kuman atau nyaris bebas kuman. Kondisis tersebut pada kelas ruang A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar