Selasa, 04 September 2012

SALBUTAMOL

Komposisi :
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 2 mg
Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 4 mg.
Tiap sendok takar (5ml) mengandung salbutamol sulfat 2,41 mg setara dengan 2 mg salbutamol.

Cara Kerja Obat :
Salbutamol merupakan suatu senyawa yang selektif merangsang reseptor B2 adrenergik terutama pada otot bronkus. Golongan B2 agonis ini merangsang produksi AMP siklik dengan cara mengaktifkan kerja enzim adenil siklase. Efek utama setelah pemberian peroral adalah efek bronkodilatasi yang disebabkan terjadinya relaksasi otot bronkus. Dibandingkan dengan isoprenalin, salbutamol bekerja lebih lama dan lebih aman karena efek stimulasi terhadap jantung lebih kecil maka bisa digunakan untuk pengobatan kejang bronkus pada pasien dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.

Indikasi
Kejang bronkus pada semua jenis asma bronkial, bronkitis, bronkitis kronis dan enphysema

Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini

Dosis :
Tablet :
Dewasa (>12 tahun) : 2-4 mg, 3-4 kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan secara berangsur.
Untuk lansia diberikan dosis awal yang lebih rendah.
Anak-anak :
2-6 tahun: 1-2 mg, 3-4 kali sehari.
6-12 tahun : 2 mg, 2-4 kali sehari
Sirup : Dewasa (>12tahun) : 1-2 sendok (5-10 ml), 3-4 kali sehari.
Anak-anak :
2-6 tahun : 1/2-1 sendok (0,25-5ml) 3-4 kali sehari
6-12 tahun : 1 sendok (5ml), 3-4 kali sehari

Efek Samping
Pada dosis yang dianjurkan tidak ditemukan adanya efek samping yang serius. Pada pemakaian dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet (biasanya pada tangan), palpitasi, kejang otot, takikardi, sakit kepala dan ketegangan. Efek ini terjadi pada semua perangsangan adrenoreseptor beta. Vasodilator perifer, gugup, hiperaktif, epitaxis ( mimisan), susah tidur.

Peringatan dan Perhatian :
Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan kardiovaskular, hipertiroid dan diabetes melitus.
Meskipun tidak terdapat bukti teratogenik sebaiknya penggunaan salbutamol selama kehamilan trisemester pertama, hanya jika benar-benar diperlukan.
Hati-Hati penggunaan pada wanita menyusui karena kemungkinan diekskresi melalui air susu.
Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun karena keamanannya belum diketahui dengan pasti
Pemberian intravena pada pasien diabetik, perlu dimonitor kadar gula darah.

Interaksi Obat
Efek salbutamol dihambat oleh beta2-antagonis
Pemberian bersamaan dengan monoamin oksidase dapat menimbulkan hipertensi berat
Salbutamol dan obat-obatan beta-blocker non-selektif seperti propanolol tidak bisa diberikan bersamaan.

Overdosis
Tanda-tanda overdosis adalah tremor dan tachycardia. Pemberian suatu alpha-adrenergic blocker melalui injeksi intravena dan suatu beta-blocking agen peroral pada kasus asmaticus karena resiko konstriksi bronkus.
Hypokalemia

Cara Penyimpanan
Tablet : simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya.
Sirup : simpan dalam wadah tertutup rapat, pada suhu kamar 15-30 C)


Sumber : INDOFARMA
               BEKASI-INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar