BAB I
PENDAHULUAN
Sinar matahari merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Sinar matahari memiliki keuntungan tetapi juga memiliki efek berbaha bagi tubuh manusia. Efek tersebut bergantung pada lama dan frekuensi paparan, intensitas sinar matahari dan sensitivitas dari masing-masing individu. Efek ini biasanya diikuti dengan adanya pembentukan warna coklat pada kulit yang merupakan reaksi perlindungan dari tubuh manuusia untuk meminimalkan efek perusakan oleh radiasi sinar matahari. Intensitas eritema pada kulit karena paparan sinar matahari tergantung pada jumlah energy Ultraviolet (UV) yang diserap oleh kulit. Erythema biasanya mulai terbentuk setelah periode laten 2-3 jam dan mencapai intensitas maksimum pada 10-24 jam setelah paparan.
Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang efek buruk sinar matahari, kosmetik topical sebagai tabir surya mulai banyak digunakan. Penggunaan tabir surya ini bertujuan untuk menurunkan resiko terjadinya kanker kulit. Terdapat dua macam mekanisme kerja tabir surya yaitu menyerap cahaya matahari dan memantulkan cahaya matahari yang mengenai kulit.
Salah satu bahan aktif yang digunakan dalam tabir surya adalah Oktil Metoksi Sinamat (OMS). OMS memiliki potensi yang sangat baik sebagai filter UV-B. Bahan ini merupakan senyawa organic yang ideal digunakan untuk produk sun care dan day care. Radiasi UV-B mempengaruhi khususnya pada lapisan epidermis kulit karena radiasi UV-B masuk hingga lapisan stratum basale. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya erythema. Dengan demikian OMS dapat menjadi salah satu alterntif bahan untuk mencegah terjadinya erythema pada kulit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Oktil Metoksi Sinamat
Oktil Metoksi Sinamat adalah turunan asam sinamat yang merupakan asam lemak tak jenuh. OMS merupakan cairan larut minyak dan dapat dengan mudah didispersikan dalam fase minyak pada sediaan kosmetik. Senyawa ini dapat diaplikasikan pada kebanyakan formula kosmetik.
Spesifikasi dari OMS adalah sebagai berikut :
i. Nama Kimia : 2 Ethylhexyl 3-(4-Methoxyphenyl)-2 Propenoate
ii. Struktur Kimia :
iii. Rumus Empiris : C18H26O3
iv. Bobot Molekul : 290,40 g/mol
v. Organoleptis : kuning pucat, cari, berminyak, tidak berbau
vi. Kelarutan : larut dalam etanol, propilen glikol, isopropanol
vii. Kemurnian : tidak kurang dari 98 %
viii. Bilangan Asam : tidak lebih dari 1 mg KOH per g
ix. Refraktive Index : 1,5420-1,5480
x. Specific Gravity : 1,0081-1,020
xi. UV E1%1cm (in Methanol) : tidak kurang dari 835 pada 310 ± 2nm
xii. Identifikasi : spectrum inframerah dibandingkan dengan standar
xiii. Denstity : 1,007-1,017
xiv. Titik Beku : < - 25°C
xv. Titik Didih : 185°C-195°C at 0,75mmHg
B. Tabir Surya
Sediaan tabir surya adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk maksud mengabsorbsi atau membaurkan secara efektif cahaya matahari, terutama daerah emisi UV dan inframerah sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan kulit karena cahaya matahari. Zat aktif yang terdapat dalam sediaan tabir surya dapat dalam bentuk tunggal atau campuran beberapa zat aktif.
Berdasarkan cara penggunaanya tabir surya dapat dibedakan menjadi :
i. Sunburn Preventive Agent didefinisikan sebagai tabir surya yang menyerap 95% atau lebih radiasi sinar UV dengan panjang gelombang 290-320nm.
ii. Sun Tanning Agentdidefinisikan sebagai tabir surya yang menyerap paling tidak 85% radiasi sinar UV dengan panjang gelombang 290-320 nm akan tetapi bila terpapar sinar UV dengan pangjang gelombang lebih dari 320 makan Sun Tanning Agent akan menyebabkan eritema tanpa rasa sakit.
iii. Opaque Sunblock Agent bertujuan untuk memberikan perlindungan maksimum dengan tabir surya fisik.
Kemampuan tabir surya untuk melindungi kulit terhadap efek buruk cahaya matahari dinyatakan sebagai Sun Protection Factor (SPF) atau Faktor Pelindung Surya (FPS). Besarnya SPF ditentukan oleh perbandingan antara Dosis Eritema Minimum (DEM) kulit yang diolesi tabir surya yang dengan DEM kulit yang tidak diolesi tabir surya akibat paparan sinar UV B.
Makin besar harga SPF makin besar daya proteksi tabir surya terhadap cahaya matahari. Over The Counter (OTC) menyarankan agar produksi tabir surya memberikan perlindungan terhadap konsumen sesuai dengan derajat proteksi yang diberikan (nilai SPF : 2-8). Produk tabir surya dengan SPF 8 akan memberikan perlindungan yang maksimal terhadap kulit yang terbakar surya, sedangkan produk tabir surya yang mempunyai nilai SPF 2 akan lebih cocok untuk orang yang jarang terbakar surya.
C. Vanishing Cream
Vanishing Cream adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung air tidak kurang dari 60 % dan dimaksudkan untuk pemakaian luar. Vanishing Cream terdiri dari emulsi minyak dalam air atau didispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alcohol berantai panjang dalam air, yang mudah dicuci dengan air.
Vanishing Cream umumnya emulsi minyak dalam air, mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearate. Setelah pemakaian krim, air menguap dan meninggalkan sisa berupa selaput asam stearat yang tipis. Krim dikemas dan diawetkan dalam cara yang sama seperti pada salep.
Krim akan rusak jika terganggu system campurannya terutama disebabkan oleh perubahan suhu dan perubahan salah satu fase secara berlebihan atau zat pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain.
Pemilihan zat pengemulsi harus disesuaikan dengan jenis dan sifat krim yang dikehendaki, sebagai pengemulsi dapat berupa surfaktan anionic-kationik dan non ionic, misalnya : emulgid, lemak, bulu domba, cetaseum, setil alcohol, golongan sorbitan, polisorbat, polietilenglikol, sabun. Pengawet yang digunakan nipagin 0,12%-0,18% atau nipasol 0,02%-0,05%.
Vanishing Creamdibuat dengan meleburkan bagian lemak di atas penangas air kemudian ditambahkan air dan zat pengemulsi dalam keadaan sama-sama panas, aduk sampi terjadi suatu campuran yang berbentuk krim.
Komponen dalam formula Vanishing Cream :
i. Asam Stearat
Pemerian : zat padat, keras, mengkilap, menunjukkan susunan hablur, putih atau kuning pucat, mirip lemak lilin. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, tapi larut dalam 20 bagian etanol 95%, dalam 2 bagian kloroform dan 3 bagian eter. Suhu peleburan tidak kurang dari 54°C. Prosedur pengujian tertera dalam Formularium Indonesia (FI). Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat.
ii. Trietanolamine
Pemerian : berupa cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah, mirip amoniak, higroskopik. Kelarutan : mudah larut dalam air dan etanol 95%, larut dalam kloroform. Pengujian tertera dalam FI. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat.
iii. Cera Album
Pemerian : zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan, bau khas lemah. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol 95% dingin, larut dalam kloroform p, dalam eter hangat, dalam minyak lemak, dan dalam minyak atsiri. Suhu lebur 62-64°C. Prosedur pengujian tertera dalam FI. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat.
iv. Vaselin Album
Pemerian : massa lunak, lengket, bening, putih (cacat : sifat ini tetap setelah zat dilebur dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk), berfluoresensi lemah, jika dicairkan maka tidak berbau dan hamper tidak berasa. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan etanol 95% tapi larut dalam kloroform dan eter minyak tanah. Jarak lebur antara 38°C dan 56°C. Prosedur pengujian tertera dalam FI. Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat
v. Propilen Glikol
Pemerian : berupa cairan kental dan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak manis, higroskopik. Kelarutan : dapat campur dengan air, dan etanol 95% dan dengan kloroform. Larutan dalam 6 bagian eter, tidak dapat campur dengan eter minyak tanah, dan dengan minyak lemak. Prosedur pengujian tertera dalam FI. Penyimpanan dalam wadah tertutup.
BAB III
METODE
A. Alat
Mortir, stamper, timbangan elektrik, cawan porselin, beker glass, pipet, sendok tanduk, waterbath, sudip, pH meter, viskositas, alat uji daya sebar, alat uji daya lekat.
B. Bahan
OMS, nipagin, asam stearate, cera album, vaselin album, trietanolamin, natrium laurit sulfat 3%, propilen glikol, aquades,
C. Formula
1. Krim Tabir Surya OMS
- OMS 7,5
- Nipagin 0,15
- Basis Vinishing cream ad 100
2. Basis Vanishing Cream
- Asam stearate 15
- Cera Album 2
- Vaselin Album 8
- Trietanolamin 1,5
- Propilen Glikol 8
- Aquades 65,5
D. Prosedur Pengolahan
1. Penimbangan
a. Penimbangan Tabir Surya OMS (20g)
- OMS 1,5g
- Nipagin 0,03g
- Basis Vanishing cream ad 20g
b. Basis Vanishing Cream
- Asam stearate 3g
- Cera album 0,4g
- Vaselin Album 1,6g
- Trietanolamin 0,3g
- Propilen Glikol 1,6g
- Aquades 13,1 g
2. Pembuatan Basis Vanishing Cream
Dilelehkan cera album, asam stearate, dan vaselin album di atas penangas air pada suhu 75°C (campuran I). Trietanolamin, propilen glikol, dan natrium laurit sulfat dilarutkan dalam air hangat suhu 75°C (campuran II). Campuran ini dimasukkan ke dalam campuran 1 lalu diaduk homogeny dalam mortar hangat
3. Pembuatan Krim OMS
Masukkan OMS dan Metil Paraben yang telah ditimbang ke dalam Vanishing Creamyang telah dibuat sebelumnya (lakukan pencampuran dalam mortar hangat), aduk sampai homogen.
E. Evaluasi Produk Jadi
1. Pengamatan Organoleptis
Pengamatan organoleptis basis krim meliputi pengamatan perubahan-perubahan bentuk, warna, dan bau yang terjadi.
2. Pengukuran pH
Pengukuran pH basis krim dilakukan dengan menggunakan alat pH meter digital. pH meter dicelupkan ke dalam sediaan krim yang telah dilarutkan terlebih dahulu dalam air sampai tanda batas. pH meter dinyalakan, kemudiaan didiamkan sesaat sampai layar pH meter menunjukkan angka yang stabil. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga gali.
3. Pengukuran Viskositas
Sampel dimasukkan dalam suatu wadah tertutup dengan volume 100m. Spindel yang sesuai dipasangkan pada tempatnya dan dimasukkan ke dalam sediaan hingga tanda batas. Motor dinyalakan dan spindle dibiarkan berputar. Setelah jarum penunjuk skala menunjukkan angka yang tetap, pengukuran dianggap selesai.
4. Daya Sebar
Krim ditimbang 500mg dan diletakkan di tengah kaca bulat berskala. Kemudian kaca bulat (tidak berkala) di atas krim dan dibiarkan selama 1 menit. Kemudian diameter krim diukur dengan cara mengukur diameter krim yang menyebar dari empat sisi. Ditambah beban seberat 50g sampai bobot mencapai 150g di atas kaca dan didiamkan selama satu menit. Catat diameter krim yang menyebar.
5. Daya Lekat
Krim diletakkan di atas objek yang telah ditentukan luasnya, lalu objek lain diletakkan di atasnya. Kemudian objek ditekan dengan beban 1kg selama 5 menit. Objek dipasang pada alat tes dan dilepaskan beban seberat 80 g. Catat watu yang diperlukan hingga kedua objek tersebut lepas.
6. In Process Control
Homogenitas : sampling dan penetapan kadar OMS di beberapa tempat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar