Jenis-Jenis Tablet
1. Tablet KompresiTablet kompresi dibuat dengan sekali tekan menjadi berbagai bentuk tablet seukuran, biasanya ke dalam bahan obatnya diberi tambahan sejumlah bahan pembantu seperti perekat dan pengisi yang ditambahkan guna membentuk ukuran tablet yang diinginkan. Pengikat atau perekat, yang membantu perlekatan partikel dalam formulasi dan memungkinkan granul dibuat dan dijaga keterpaduan hasil akhir tabletnya. Bahan penghancur akan memecah atau menghancurkan tablet setelah pemberian sampai mejadi partikel-partikel yang lebih kecil, sehingga lebih mudah diabsorbsi. Zat pelicin yaitu zat yang meningkatkan aliran bahan memasuki cetakan tablet dan mencegah melekatnya bahan pada punch dan die serta membuat tablet jadi bagus dan mengkilap. Juga bahan tambahan seperti zat pewarna dan pemberi rasa.
2. Tablet Kompresi Ganda
Yaitu tablet kompresi berlapis, pembuatannya membutuhkan lebih dari satu kali tekanan. Hasilnya menjadi tablet dengan beberapa lapisan atau tablet di dalam tablet. Lapisan dalamnya disebut inti, lapisan luarnya disebut kulit. Biasanya tiap bahan campuran obat mengandung unsur obat yang berbeda dan dipisahkan satu dengan yang lainnya karena tak tersatuakan, untuk menyediakan obat yang pelepasannya dalam dua tingkatan atau lebih untuk penampilan tablet berlapis yang unik, pada umumnya tiap lapis diberi warna yang berbeda sehingga berwarna-warni (Ansel, 1985). Tablet dalam kategori ini biasanya dibuat untuk memisahkan secara fisika dan kimia bahan-bahan yang tidak bisa bercampur, atau untuk menghasilkan produk dengan kerja ulang atau produk dengan kerja yang diperpanjang (Lachman dkk., 1989)
3. Tablet Salut Gula
Yaitu tablet kompresi yang disalut dengan bahan penyalut tambahan. Tablet kompresi ini mungkin diberi lapisan gula berwarna dan mungkin juga tidak, lapisan ini larut dalam air dan dapat terurai begitu ditelan. Penyalut yang digunakan seperti dengan lapisan gula (tablet salut gula), dengan selaput tipis yang larut atau tidak di dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet (tablet salut selaput), dengan lapisan yang tak larut atau hancur di dalam lambung tapi di usus (tablet salut enterik), manfaat penyalutan ini adalah untuk melindungi obat dari udara dan kelembaban, memberikan rasa, menghilangkan bau dan rasa pahit dari obat, menjaga stabilitas obat yang terurai oleh asam lambung. Kerugian tablet salut gula adalah pengolahannya membutuhkan waktu dan keahlian lebih, menambah berat dan ukuran tablet. (Ansel, 1985)
4. Tablet Salut Selaput
Tablet yang disalut dengan selaput tipis dari polimer yang larut atau tidak larut dalam air maupun membentuk lapisan yang meliputi tablet. Kelebihan : lebih tahan lama, lebih sedikit bahan. Tablet salut selaput pecah dalam saluran lambung-usus.
5. Tablet Salut Enterik
Tablet salut enterik adalah tablet yang disalutkan dengan lapisan yang tidak melarut atau hancur di lambung tapi di usus. Digunakan untuk obat-obat yang rusak jika terkena asam labung, mengiritasi mukosa lambung, atau bila melintasi lambung menambah absorbsi obat di usus halus sampai jumlah yang berarti.
6. Tablet Sublingual /Bukal
Yaitu tablet yang disisipkan di pipi dan dibawah lidah. Biasanya berbentuk datar, tablet oral yang direncakan larut dalam kantung pipi atau dibawah lidah untuk diabsorbsi melalui mukosa oral, gunanya untuk penyerapan obat yang dirusak oleh cairan lambung dan atau sedikit diabsorbsi oleh saluran pencernaan, Tablet untuk disisipkan pada pipi agar hancur dan melarut perlahan sedan yang digunakan melalui bawah lidah akan melarutkan segera untuk memberikan efek obat dengan cepat (Ansel, 1985). Obat-obatan yang diberikan dengan cara ini dimaksudkan agar memberikan efek sistemik dan karena itu harus dapat diserap dengan baik oleh selaput lendir mulut. Obat yang diserap dari selaput lendir masuk ke aliran darah, selanjutnya masuk ke aliran darah umum. Keuntungan :
a. menghindari penguraian obat di lambung,
b. efek lebih cepat daripada obat yang ditelan,
c. first pass efek metabolism dapat dihindari
d. menghidari rasa mual akibat menelan obat
Tablet bukal dan sublingual hendaknya diracik dengan bahan pengisi yang lunak, yang tidak merangsang keluarnya air liur, hal ini mengurangi bagian obat yang tertelan dan lolos dari penyerapan oleh sepaut lendir mulut dan juga kedua tablet ini juga dirancang untuk tidak peah, tapi larut secara lambat biasanya dalam jangka waktu 15-30 menit agar penyerapan beralangsung baik (Lachman dkk., 1989)
To be continue.... Jenis-Jenis Tablet Part II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar