Rabu, 16 Januari 2013

Ozonisasi

Definisi Ozon
Ozon adalah salah satu gas yang membentuk atmosfer. Lapisan ozon yang berada distratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.
Mulai tahun 1990, ozon pemanfaatan ozon berkembang :
1. Pengolahan air minum dan air lembah
2. Sterilisasi bahan makanan mentah
3. Sterilisasi peraltan
4. Membunuh mikroorganisme
5. Pengawetan bahan mentah makanan (daging ikan)
Pada tahun 1994, jurnal internasional jepang mengembangkan pengolahan air limbah emisi zero (zero emission) Proses inovasi pengolahan air limbah dengan mereduksi jumlah endapan lumpur dari proses pengolahan lumpur aktif.

Ozon tertumpu di bawah stratosfer di antara 15 dan 30 km di atas permukaan bumi yang dikenal sebagai 'lapisan ozon'. Ozon dihasilkan dengan pelbagai persenyawaan kimia, tetapi mekanisme utama penghasilan dan perpindahan dalam atmosfer adalah penyerapan tenaga sinar ultraviolet (UV) dari matahari.
Ozon (O3) dihasilkan apabila O2 menyerap sinar ultraviolet pada jarak gelombang 242 nanometer dan disingkirkan dengan fotosintesis dari sinar bagi jarak gelombang yang besar dari 290 nm. O3 juga merupakan penyerap utama sinar UV antara 200 dan 330 nm. Penggabungan proses-proses ini efektif dalam meneruskan kekonstanan bilangan ozon dalam lapisan dan penyerapan 90% sinar UV.
Gambar 1. Proses Kimia Ozon
Pada Gambar 1 merupakan proses kimia ozon. Proses ini menjaga keseimbangan ozon di stratosfer. Ultraviolet menjadi energi panas yang menghangatkan stratosfer
Sifat Ozon :
1. Bau tajam menusuk hidung
2. Terbentuk pada kadar rendah dalam udara akibat arus listrik dan tenaga tinggi seperti radiasi eletromagnetik
3. Bahan beracun
4. Oksidator kuat, potensial oksidasinya : 2,07 V sedangkan klorin hanya memiliki potensial oksidasi 1,36 V
Sifat oksidator kuat yang dimiliki oleh ozon ini kemudian dikembangkan untuk :
1. Sterilisasi, decoloration, deodoration, degradation
2. Ozon + H2O menghasilkan radikal OH (potensial oksidasi 2,8 V), dapat mengoksidasi senyawa organik (fenol, pestisida, atrazine, TNT, dll)
3. Sering dikombinasikan dengan lampu UV atau H2O2 (radikal OH lebih mudah dihasilkan)

Ozonisasi
Ozon ditemukan oleh C.F Schonbein pada tahun 1840. Ozon berasal dari bahasa yunani OZEIN (smell/bau). Pemanfaatan ozon pertamakali oleh Nies dari Perancis (1906) untuk membersihkan air minum.
Skema Ozonisasi Limbah Limbah cair di Rumah Sakit
1. Limbah cair industri farmasi yang dapat berasal dari Laboratorium, dapur, laundry, toilet, dll
2. Limbah cair dijadikan satu dalam kolam equalisasi, dipompakan ke tangki reaktor, dicampur dengan zat ozon.
3. Limbah yang sudah teroksidasi, dialirkan ke tangki koagulasi (ditambah koagulan), proses sedimentasi di tangki berikutnya
4. Sedimen di dasar kolam berisi polutan mikro, logam berat, hasil proses oksidasi dll.
5. Selanjutnya cairan dilakukan proses filtrasi. Di tangki ini terjadi proses adsorbsi (karbon aktif, diganti jika sudah jenuh)
6. Air yang sudah ada proses filtrasi dibuang dengan aman ke sungai.
Keuntungan pengolahan limbah cair Rumah Sakit dengan ozonisi :
1. Dapat menggunakan kembali air limbah yang sudah didaur ulang
2. Ekonomis (instalasi tidah harus luas)

Skema pengolahan Limbah cair di industri farmasi dengan ozonisasi :
1. Endapan lumpur limbah dimasukkan dalam chamber ozon.
2. Selanjutnya dimasukkan dalam chamber lumpur aktif, sehingga dapat diuraikan oleh mikroorganisme
3. Sifat ozon dimanfaatkan juga untuk membunuh bakteri, decoloration, deodoration, dan degradation 
Keuntungan pengolahan limbah industri dengan ozonisasi :
1. Lebih praktis
2. Lumpur endapan dapat dihilangkan
3. Air limbah dapat digunakan kembali\
4. Air limbah tidak mencemari sungai
5. Bahan kimi yang digunakan relatif sedikit
6. Penguraian senyawa organik lebih efektif
7. Keluaran limbah lumpur (sluge) sedikit

Kata Kunci : ozon, ozonisasi, pengolahan limbah cair dengan ozonisasi, keuntungan ozonisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar