Kamis, 03 Januari 2013

Antenatal Care

1.  Pengertian Antenatal Care
        Antenatal care adalah asuhan yang diberikan untuk ibu sebelum persalinan atau prenatal care. Untuk bisa efektif dalam meningkatkan keselamatan ibu dan bayi baru lahir, maka asuhan antental harus difokuskan pada intervensi yang telah terbukti bermanfaat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir.

2.  Tujuan Antenatal care
       Tujuan utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal pengting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Setiap wanita hamil memiliki resiko mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwanya. Oleh karena itu World Health Organization (WHO) menganjurkan agar setiap wanita hamil mendapatkan paling sedikit empat kali kunjungan selma periode atenatal.
a.  Satu kali kunjungan selama trisemester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu)
b.  Satu kali kunjungan selama trisemester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu)
c.  Dua kali kunjungan selama trisemester ketiga (usia kehamilang 28-36 minggu dan sesudah usia
     kehamilan 36 minggu)
d.  Wanita hamil seharusnya dikunjungi lebih sering jika mengalami maslaah dan hendaknya ia
     disarankan untuk mengunjungi bidan bilamana merasakan tanda-tanda bahaya atau jika
     ia merasa khawatir.

3.  Pelayanan Antenatal Care
       Selama kunjungan antenal seorang bidan harus melakukan :
a.  Mendengarkan dan berbicara kepada ibu serta keluarganya untuk membina hubungan saling percaya
b.  Membantu setiap wanita hamil dan keluarganya untuk membuat rencana persalinan (siapa yang
     akan mendampingi persalinan, tempat melahirkan, peralatan yang diperlukan oleh ibu dan bayi
     baru lahir)
c.  Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya untuk persiapan menghadapai komplikasi
     (transportasi, kuangan, donor darah dan pengambilan keputusan) pada setiap kunjungan
d.  Melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan di Rumah Sakit
     (misalnya : mengalami sectio sesaria sebelumnya)

e.  Mendeteksi dan mengobati komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa (pre eklamsia,
    anemia, penyakit-penyakit hubungan seksual)
f.  Mendeteksi adanya kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu dan adanya kelainan
    letak setelah usia kehamilan 36 minggu
g. Memberikan konseling pada ibu sesuai usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda-tanda
    bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehamilan dan sebagainya
h. Memberikan suntikan imunisasi tetanus toxoid bila diperlukan
i.  Memberikan suplemen mikronutrisi, termasuk zat besi dan folate secara rutin, secara vitamin A
    bila perlu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar