Rabu, 20 Juni 2012

Jinten Hitam

Jinten Hitam 
Nigella sativa L.
a. Klasifikasi Tanaman.
     Divisi           : Spermatophyta
     Sub. Divisi   : Angiospermae
     Class            :  Dicotyledoneae
     Ordo             : Ranunculales
     Familia         :  Ranunculaceae
     Genus           :  Nigella
     Spesies          :  Nigella sativa L.
                                                            (Steenis, dkk, 1975 ).
b. Nama Daerah.
            Adapun nama daerah dari jinten hitam adalah jinten hitam (Indonesia), Haba sauda (Arab Saudi), Kolonji (Afrika), Black seed (Amerika) (Susilo, 2006)
c. Morfologi Tanaman.
            Jinten hitam merupakan terna setahun berbatang tegak. Batang biasanya berusuk dan berbulu kasar, rapat atau jarang-jarang dan disertai dengan adanya bulu-bulu yang berkelenjar.  Bentuk daun lanset berbentuk garis, panjang 1,5 cm sampai 2 cm, ujung meruncing, terdapat tiga tulang daun yang berbulu. Daun bagian bawah bertangkai dan bagian atas duduk. Daun pembalut bunga kecil. Kelopak bunga 5, bundar telur, ujungnya agak meruncing sampai agak tumpul, pangkal mengecil membentuk sudut yang pendek dan besar. Mahkota bunga pada umumnya 8, agak memenjang, lebih kecil dari kelopak bunga, berbulu jarang dan pendek. Bibir bunga dua, bibir bagian atas pendek, lanset, ujung memanjang berbentuk benang, ujung bibir bagian bawah tumpul. Benang sari banyak, gundul.  Kepala sari lonjong dan sedikit tajam, berwarna kuning. Buah bulat telur atau agak bulat. Biji hitam, jorong bersudut tiga tak beraturan dan sedikit berbentuk kerucut, panjang 3 mm, berkelenjar (Anonim, 1979).
d. Kandungan Kimia.
            Minyak atsiri 1,5% (terdiri dari 40 – 60% karven, d-limonen, simen, dan terpen-terpen lain), glukosida saponin, glukosida beracun melantin, zat pahit nigelin, nigelon dan timokinon (Anonim, 1979). Selain itu kandungan dari biji jinten hitam antara lain oleat (omega 9), linoleat (omega 6), linolenat (omega 3), fitosterol, alkaloid (nigellein dan nigellamin-n-oksida), protein, asam-asam amino (Ahsan, 2007), polisakarida, zat besi, karoten, dan kalsium (Susilo, 2006).
e. Khasiat.
            Baru-baru ini diketahui bahwa khasiat biji jinten hitam dapat sebagai antitumor, antimikroba, antihipertensi, anti diabetes dan hepatotoksik. Selain itu juga sebagai stimulan, emenagoga, galaktosa dan diaforetika (Anonim, 1979).  Menurut pengalaman para konsumen yang secara rutin mengkonsumsi biji jinten hitam ditemukan khasiatnya antara lain mengobati darah tinggi, darah rendah, diabetes, paru-paru, sakit dada yang kronis, kanker dan tumor, menyegarkan tubuh yang lesu, mandul, keputihan, menstabilkan hormon endrokin yang menguatkan syahwat, berbagai penyakit kulit gastrik, melancarkan pencernaan, mengatasi stress, sulit tidur (insomnia), menurunkan kolesterol, stroke, lumpuh sebelah, luka di hati, pencegahan dan kemoterapi kanker dan tumor, TBC, asam urat, batuk, menyegarkan dan menetralisir halusinasi pengaruh obat-obatan, menghancurkan lemak yang berlebihan, menghaluskan dan mengencangkan kulit, baik untuk wanita setelah melahirkan maupun mencegah infeksi sebelum dan sesudah operasi, mengencangkan otot-otot yang lentur dari dalam, pra menopause, jantung, bengkak-bengkak, mencegah perdarahan, sakit menjelang dan waktu haid, pegal-pegal, neurosis (sakit jiwa ringan), anemia, epilepsi dan bawasir (Anonim, 2007).
            Minyak jinten hitam menurunkan kadar gula. Ekstrak-ekstrak jinten hitam membantu merangsang tulang sumsum dan sel-sel kekebalan, dan selanjutnya produksi interferon menghasilkan sel-sel normal terhadap efek-efek virus sel yang merusak, menghancurkan sel-sel tumor dan meningkatkan jumlah antibodi yang menghasilkan sel-T (Anonim, 2007).
            Secara umum biji jinten hitam digunakan untuk pengobatan yang berkaitan dengan pernapasan, perut, gangguan usus, ginjal dan fungsi lever, sirkulasi dan mendukung sistem kekebalan dan untuk meningkatkan kesehatan pada umumnya. Secara khusus dapat digunakan untuk eksema, sariasis (semacam penyakit kulit kronis), encok, radang dan pemijatan kulit kepala (Anonim, 2007).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar