Minggu, 19 Februari 2012

Pegagan, Tanaman Pencerdas Otak

Bagi sebagian orang khususnya orang2 Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi melihat dan mendengar tentang tanaman pegagan. Ya,. Tanaman ini sering kita jumpai di hampir setiap  pekarangan rumah dan  di kebun – kebun. Karena tanaman ini tumbuh liar hampir di banyak tempat. Bagi orang yang tidak tahu, pasti mengangap tanaman pegagan sebagai tanaman liar dan pengganggu seperti halnya rumput. Namun ternyata pegagan bukanlah tanaman biasa. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa pegagan memiliki banyak khasiat.



Dan banyak rumor mengatakan bahwa mengapa orang India terkenal cerdas karena orang – orang India rutin mengkonsumsi tanaman pegagan sebagai makanan konsumsi mereka. Pasti anda juga pernah mendengar bukan , bahwa India terkenal dengan orang2 cerdasnya. Ini terbukti dengan Banyaknya Orang India yang bekerja di NASA . Sebenarnya di Indonesia pula, tanaman ini banyak di konsumsi sebagai teman santap makan . ya istilah kerenya Lalapan gitu. atau di olah menjadi masakan.  Seperti apakah pegagan dan bagaimana khasiatnya ,? Untuk lebih jelasnya mari kita ulas secara mendalam tanaman pegagan ini.

Pegagan juga disebut sebagai tapak kuda karena daunnya mirip tapal kaki kuda. Tanaman yang bernama latin Centella aquatica itu berlubang lunak, ramping dengan tunas-tunas panjang berakar. Memiliki rimpang pendek dan stolon-stolon merayap sepanjang 10-80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, dan banyak bercabang.

Banyak orang mengenal tanaman asal Asia tropik itu sebagai pegagan. Ada juga yang menyebutnya antanan (Sunda), pacul goang (Jawa Tengah), regedeg (Yogya), gan-ganan (Madura), taidaah (Bali), wisu-wisu (Makasar), cipu balawo (Bugis), Dogauke (Papua), dan sarowati (Halmahera).
Di pasar-pasar Jakarta dan sekitarnya ia sering dijual dengan nama daun antanan.

Pegagan Kaya Senyawa Kimia
Beberapa literatur tentang obat tradisional mengungkapkan, pegagan mengandung banyak senyawa kimia bermanfaat obat. Diantaranya asam asiatat, asiatioksida, b-karotena, b-karofilena, b-elemena, b-farnesena, b-sitosterol, b-brahminosida, asam brahmat, iso-tankunisida, asam iso-tankunat, oksi-asiatikoksid, tankunisida, meso-inositol, asam aksrobat, niacin, velarine, kalium, natrium, magnesium, dan zat samak.

Dengan kandungan senyawa kimia yang dikandungnya, tanaman ini banyak dipakai sebagai bahan obat tradisional. Tidak saja di Indonesia, tapi juga di berbagai negara Asia Timur. Bahkan sejak jaman Sansakerta, tanaman pegagan ini sudah dipakai sebagai obat tradisional penyakit kulit, gangguan sistem saraf, maupun peredaran darah.

Di India, pegagan dipakai sebagai obat tradisional antidisentri. Di Malaysia, selain dijual sebagai tonik dan minuman segar, ia juga bahan infus untuk penyembuhan gangguan liver. Dia juga menjadi obat bronkhitis, asma, radang lambung, disentri, gangguan ginjal, dan infeksi saluran kencing. Di Indonedia juga dipakai sebagai peluruh kencing, pembersih darah, disentri, radang usus, sakit perut, batuk, lepra, dan kehilangan nafsu makan.

Efek Antiinflamasi
Menurut R.Broto Sudibyo, herbalis dari klinik Obat Tradisional RS Bethesda, Yogyakarta, tanaman ini memiliki efek antiinflamasi, antibiotik, antidemam, antidiuretik, dan leratolitik. Bahkan kemampuan antibiotik dan antiinflamasinya tergolong tinggi hingga berguna pula sebagai antibakteri. Tak heran jika pegagan efektif mengatasi peradangan jaringan tubuh. Mulai dari luka, lepra, radang tenggorok, radang lambung, hingga disentri.

Di India pula pernah diadakan penelitian tanaman tersebut ternyata Pegagan menunjukan dapat meningkatkan IQ, kemampuan mental serta menanggulangi lemah mental pada anak. Di Australia tanaman liar ini dibuat obat (gotu kola) yang bermanfaat sebagai anti pikun.
Kemampuannya yang dapat meningkatkan daya ingat inilah yang membuat orang yang menkonsumsi pegagan bisa lebih cerdas.

                                                                                 Sumber artikel : “Dari berbagai sumber”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar